Analisis Penerapan Manajemen Puskesmas Di Puskesmas Cibaduyut Wetan Berdasarkan PMK No. 44 Tahun 2016

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat atau sering disebut puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang dibangun oleh pemerintah untuk melayani warga negara. Pembagunan puskesmas ini merupakan salah satu program pembangunan nasional yang bertujuan agar seluruh warga negara mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya maka dari itu keberjalanan manajemen puskesmas perlu diperhatikan dan diawasi dengan baik. Pemerintah khususnya Menteri Kesehatan telah merancang dan mengesahkan undang-undang mengenai Pedoman Manajemen Puskesmas yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016. Peraturan tersebut menjadi acuan seluruh puskesmas di Indonesia dalam menjalankan proses manajemen dan pelayanan sehari-hari di puskesmas.
Desain/Metode_Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan metode deksriptif dan jenis penelitian kualitatif.
Temuan_Penelitian dilakukan di Puskesmas Cibaduyut Wetan yang berlokasi di Jalan Pitaloka No.1. Puskesmas Cibaduyut Wetan merupakan puskesmas yang dibangun di tahun 2018. Puskesmas ini dibangun karena adanya Keputusan Walikota mengenai pembangunan puskesmas di Kota Bandung yang awalnya berjumlah 30 puskesmas ditambah menjadi sekitar 80 puskesmas di Kota Bandung dan Puskesmas Cibaduyut Wetan adalah salah satu puskesmas dari hasil keputusan walikota tersebut. Manajemen puskesmas di Puskesmas Cibaduyut Wetan sudah berjalan.
Implikasi_Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas menjadi acuan untuk keberjalanan manajemen Puskesmas Cibaduyut Wetan. Dimulai dari perencanaan yang diawali dengan Kepala Puskesmas membentuk tim kemudian membuat perencanaan selama lima tahun kedepan lalu pelaksanaan dan penggerakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan pengawasan, pengendalian yang dilakukan oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang selalu berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas. Tahap selanjutnya adalah penilaian kinerja yang dilakukan setiap bulan dengan format yang sudah diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Tipe Penelitian_Studi Empiris