Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Kerja Guru Di Mas Yamisa Soreang

Abstract

Tujuan_Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gambaran gaya kepemimpinan kepala madrasah, gambaran motivasi kerja guru di MAS Yamisa Soreang. serta seberapa besar pengaruhnya.
Desain/Metode_Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 21 responden guru MAS Yamisa Soreang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diukur menggunakan skala Likert dan dianalisis secara statistik.
Temuan_Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala MAS Yamisa Soreang berdasarkan dimensi gaya kepemimpinan Kuth Lewin adalah didominasi oleh gaya kepemimpinan demokratis, diikuti oleh gaya kepemimpinan laissez-faire dan otokratis. Ketiga gaya kepemimpinan tersebut berada dalam kategori sedang. Motivasi kerja guru MAS Yamisa Soreang juga berada dalam kategori sedang, baik untuk motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Ini menunjukkan bahwa guru di MAS Yamisa Soreang termotivasi oleh faktor internal seperti kepuasan pribadi, minat, dan kebutuhan dalam pekerjaan, serta faktor eksternal seperti penghargaan, insentif, dan dukungan lingkungan kerja. Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap motivasi kerja guru. Hasil uji-t menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel (4.824 > 1.7207) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh sebesar 52,7% terhadap motivasi kerja guru. Sehingga sebesar 47,3% merupakan variabel lain di luar gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja guru di MAS Yamisa Soreang yang tidak diteliti.
Implikasi_Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi kepala MAS Yamisa Soreang untuk mempertahankan dan meningkatkan gaya kepemimpinannya yang adaptif dan efektif. Guru juga dianjurkan untuk mengoptimalkan motivasi intrinsik mereka dalam bekerja, sementara kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi ekstrinsik melalui pemberian penghargaan, pengakuan, fasilitas kerja, dan program pengembangan profesional.
Tipe Penelitian_Studi Empiris